Kemenag Sragen Tanamkan Paham Multikultural dan Toleransi pada Siswa SMA/SMK

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sragen – Islam, pada dasarnya merupakan agama yang menjunjung tinggi humanisme dan menerima segala perbedaan yang ada. Selama tidak menyimpang dari aqidah, tata cara ibadah maupun aturan syariah yang ditetapkan dalam Al Quran dan Hadits, Islam menerima budaya komunal di masing-masing teritori tak terkecuali di Indonesia.

Sebagai negara kepulauan, keragaman budaya antar suku dan daerah di nusantara merupakan sunatullah. Tak pelak, Islam di Indonesia amat dipengaruhi oleh budaya yang bercorak keragaman atau multikultural. Gagasan Islam Rahmatan Lil Alamin dan Multikulural saat ini menjadi momentum yang sangat diperhatikan oleh Kementerian Agama.

“Datangnya Islam adalah sebagai rahmat bagi alam semesta, tidak hanya bagi orang Islam saja namun kepada semua manusia bahkan semua makhluk”, tutur Ahmad Nasirin, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sragen saat memberikan sambutan pada Workshop Penguatan Islam Rahmatan Lil Alamin dan Multikulturlisme bagi siswa SMA/SMK (Selasa,31/1). Workshop tersebut mengundang perwakilan pengurus Seksi Kerohanian Islam (Rohis)  SMA/SMK Se Kabupaten Sragen sejumlah 40 anak

Dalam pengarahannya Ahmad Nasirin menegaskan betapa pentingnya memahami Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil Alamin.Lebih lanjut lagi Ahmad Nasirin menjelaskan juga bahwa Bangsa Indonesia itu terdiri dari beragam suku, agama, budaya, adat istiadat dan perbedaan perbedaan lain, semua itu harus disadari dan tidak menjadikan permusuhan antar sesama Warga Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung selama 1 hari ini diisi ceramah dan diskusi dengan narasumber Drs. H. Ahmad Nasirin, Drs. Khoirul Huda, M.PdI, Muh. Khuzaini, S.Ag, M.PdI dan Muthiah, S.Ag, M.Pd. Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut adalah Kebijakan Kementerian Agama Dalam Penyelenggaraan Islam Rahmatan Lil Alamin, Peran Masyarakat Dalam Menjaga Multikulturalisme Bangsa dan Wawasan Tentang Generasi Muda Dalam Toleransi Umat Beragama.

Menurut salah satu panitia Andi Ardi Muhammad Wilson, kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa tentang nilai nilai multikultural dan toleransi yang harus dijaga dalam bingkai Agama Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu siswa juga diajarkan perilaku multikultural dan toleransi dalam kehidupan keseharian, khususnya saat di sekolah.(irawan/wul)