Berbagi Ilmu dengan Para Da’i Muda

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Kepala Kankemenag Kabupaten Demak, Ahmad Muhtadi, berbagi  ilmu dan pengalaman kepada peserta pelatihan Da’i Muda Nahdlatul Ulama yang diadakan oleh Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Demak.

Bertempat  di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak Selasa, (02/02/2021), Kepala Kankemenag Kabupaten Demak diundang menjadi nara sumber dengan menyampaikan materi “Pemanfaatan Media Sosial dalam Berdakwah”.

Kegiatan diikuti oleh 27 orang anggota IPNU  utusan dari 14 kecamatan se-Kabupaten Demak dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19. Acara berlangsung dengan penuh kesahajaan.  Seperti lazimnya santri mengaji, peserta  mendengarkan paparan dari nara sumber dengan duduk ‘lesehan’ beralaskan karpet.

Dalam paparannya Ahmad Muhtadi menyampaikan, bahwa pemerintah amat membutuhkan peran serta, dukungan Da’i atau Tokoh Agama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama dalam membangun kehidupan beragama dan terpeliharanya kerukunan beragama.

Menurut Ahmad Muhtadi, terkait kemajuan Teknologi Informasi yang berkembang saat ini  telah membawa manusaia kepada kemudahan. Mudah beraktifitas, jarak terasa lebih pendek dan membuat semua lebih praktis.  Termasuk di dalamnya aktifitas berdakwah.

Ia menambahkan bahwa sat ini salah satu media dakwah yang tren digunakan dan dinikmati oleh khalayak adalah media sosial. Seperti youtube, facebook, whatshapp dan lainnya. Yang mana berbagai macam hal dapat kita temukan, termasuk di dalamnya konten yang menyampaikan paham kegamaan Islam.

 “Satu sisi itu memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi keagamaan yang dibutuhkan. Namun di sisi lain kalau tidak ada guru yang membimbing  bisa jadi terpengaruh oleh faham yang tidak benar ataupun radikal ,”katanya.

“Anda harus bisa memanfaatkan media itu dengan se optimal  mungkin. Banjiri dengan ajaran-ajaran Ahlu Sunnah Waljama’ah yang mengusung paham agama yang  toleran (tasamuh), selalu mengambil jalan tengah (tawasuth) dan seimbang (tawazun),” pintanya sebelum mengakhiri paparannya.

Ditambahkan oleh ketua panitia, Zainut Tholibin, bahwa kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk :

  1. Membentengi peserta dari paham radikal dan intoleran yang ada di media sosial.
  2. Kedepan diharapkan para peserta mampu membuat konten-konten dakwah lewat media sosial yang sejalan dengan faham Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.