H. Musta’in Ahmad : Moderasi Beragama adalah Solusi yang Pas Bagi Bangsa Indonesia yang Plural

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak –  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, H. Musta’in Ahmad pada  Rabu kemarin, (24/03/2021) bersama Pengurus Remaja Masjid Jawa Tengah mengadakan kegiatan deklarasi moderasi beragam di Kabupaten Demak.

Kegiatan dengan tema “ Deklarasi Moderasi Beragama dalam Milenial Remaja Masjid” itu diselenggarakan di aula Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Demak diikuti oleh 65 orang peserta. Diantaranya perwakilan remaja masjid dari Kabupaten Demak, Kudus, Jepara dan Grobogan. Selebihnya dari perwakilan IPNU dan IPPNU se- Kabupaten Demak.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Kankemenag Kab. Demak, H. Ahmad Muhtadi beserta para Kasi  Penyelenggara juga Kasi Bimas Islam dan Ketua Pokjaluh dari empat kabupaten yang remaja masjidnya ikut dalam kegiatan deklarasi tersebut.

Acara dimulai sekitar pukul 13.00 WIB diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al Quran dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan laporan ketua penyelenggara, Ahsan Fauzi  yang kesehariannya adalah  sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DIM)

“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Kakanwil Kemenag Jateng yang telah berkenan hadir dalam kegiatan ini, serta beribu terimakasih kepada Kepala Kankemenag Kabupaten Demak yang telah memfasilitasi kegiatan ini serta para pejabat Kankemenag dari  empat kabupaten yang hadir pada kesempatan ini.Tak lupa juga kepada rekan-rekan pengurus Remaja Masjid Agung Demak dan ketua  IPNU IPPNU se- Kabupaten Demak yang turut hadir dalam acara ini,” ucapnya mengawali laporan.

Selanjutnya ia menyampaikan apa yang menjadi tujuan diadakannya kegiatan deklarasi pada hari itu, diantaranya adalah untuk memberikan pengetahuan tentang faham yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjalin silaturahmi antar organisasi remaja masjid, menjalin rasa persaudaraan antar sesama, memperkuat cinta terhadap NKRI dan memberikan pemahaman tentang Islam rahmatan lilalamin.

Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng,  H.  Musta’in Ahmad dalam sambutannya H. Musta’in Ahmad mengajak para peserta flashback ke belakang dengan kembali membaca sejarah masa lalu Bangsa Indonesia. Ia menyinggung tentang kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Kerjaan Majapahit yang secara teritorial kebesarannya bahkan melebihi wilayah Negara Indonesia sekarang ini.

“Banyak bangsa yang gagal karena melupakan sejarah masa lalunya. Belajar kejayaan bangsa di masa lalu adalah modal untuk menapaki kejayaan bangsa di masa mendatang,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan bahwa menurut catatan  sejarah Bangsa Indonesia pernah mengalami masa-masa keterpurukan, yaitu pada masa kolonial. 350 tahun lebih Indonesia berada di bawah penjajahan bangsa lain. Menariknya yang menjadi pendobrak dari keterpurukan itu adalah peran dari para pemuda. Momentum itu diatandai dengan berdirinya Budi Utomo Tahun 1908 dilanjutkan sumpah pemuda di tahun 1928 hingga pada masa proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia tahun 1945. Semua itu tidak lepas dari peran para pemuda.

Semua suku, semua agama, semua golongan sama-sama mempunyai andil dalam usaha kemerdekaan Bangsa Indonesia. Itu sangat dipahami oleh para founding father kita, terlebih dari golongan Islam sebagai kelompok mayoritas. Itu terdokumentasi dalam Piagam Jakarta yang kemudian melalui jalan kompromi terjadi perubahan menjadi Preambul Pembukaan UUD 1945.

“Inilah  bukti sikap toleransi dan sikap jalan tengah yang diambil oleh para tokoh Islam masa itu. Yang tidak hanya mengedepankan kepentingan kelompok namun lebih luas melihat untuk kepentingan  persatuan dan keutuhan bangsa,” ungkapnya. “

Menurutnya semangat para pendiri bangsa itu sejalan dengan semangat Kementerian Agama yang  menawarkan sebuah solusi beragama jalan tengah, yang disebut “moderasi beragama”. Yang artinya dalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. Sebuah cara pandang beragama yang pas dalam kondisi masyarakat yang plural dan multikultural seperti Indonesia.

 “Oleh karena itu sangatlah signifikan apa yang menjadi semangat para pendiri bangsa dengan gerakan moderasi bergama yang didengungkan oleh Kementerian Agama yang kemudian kita aktualisasikan melalui kegiatan deklarasi moderasi beragama dalam milenial remaja masjid seperti hari ini,” tambahnya.

Usai sambutan dilanjutkan deklarasi yang dipimpin sendiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng didampingi Kepala Kankemenag Kab. Demak dan Ketua Umum PW PRIMA DMI Jateng . Dan secara kompak para remaja masjid menirukan ucapan demi ucapan yang diucapkan oleh Kakanwil.

Ada lima poin ikrar deklarasi, antara lain :

Pertama, taat dan patuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Kedua,  siap melakukan penguatan dan setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara

Ketiga, bertekad menjadikan rumah ibadah sebagai pusat gerakan moderasi beragama.

Keempat, penguatan toleransi untuk kerukuan umat beragama       

Kelima, siap melawan gerakan intolerasi, radikalisme, terorisme dan separatisme demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.